Sebenarnya untuk
melanjutkan cerita ini, hmmmm aku sedikit malas, aku rasaaaa Mas Abe sudah
dapat mengingat cerita setelah ini… :) karena
sebenarnya aku sudah hampir lupa melupakannya lebih tepatnya :). But let me see, seberapa banyak aku masih ingat kejadian
hari-hari itu.
Bulan V (hampir 100 hari terlewati)
Seingatku Mas ABe sudah tidak berminat membicarakan tentang mantannya lagi.
Oh God,, i can’t remember it...
Yang jelas hubungan kita terus berlanjut, tetap smsan, tetap ngobrol via
online, bahkan sempat pada suatu titik aku benar-benar jenuh karena rutinitas
yang dijalankan sama. Bagaimana tidak, aku sampai hafal semua pertanyaan-pertanyaan
wajib kita di sms.. Udah makan mas, lagi apa mas, lagi apa fris, nggak maen
fris?, dan aku selalu tahu jawabannya, pasti gini udah fris barusan,udah fris
diwarung depan, lagi streaming radio fris, lagi lihat tv fris, kalo g gtu lagi
browsing2 aja fris, eehmm kalo g gtu lagi cari lagu fris, atau lagi ngaskus
fris. Kalo off, ngg ke makassar mas? Iya fris ini lagi di rumah sepupu. Percakapan
ituuu selalu ada di setiap percakapan kita. Aku juga sempat sangat sangat
bosaaan dengan percakapan itu, karena yang dia tanyakan adalah yang aku
tanyakan, yang tidak pernah aku tanyakan tidak akan pernah dipertanyakan
olehnya. Hmm but hell yeaah, i
will survive and always survive.
Bulan ke VI berlaluu…
Bulan ke VII….
Bulan ke VIII…
Bulan ke IX…
Bulan ke X…
Hmmm I can’t stand anymore… bisa semakin gila akuu.. setelah sekian lamaaa aku belom bisa
mendapatkan sinyal dari Mas ABe. Muncullah ide gila, akhirnya atas saran sahabatku
(sebut saja pieyoo) , aku mengarang pada Mas ABe
kalau aku sudah di “tembak” oleh seseorang yang sudah aku anggap mas sendiri
(sebut saja : TC) tapi aku tolak karena berbagai alasan. Dengan harapan aku
bisa melihat reaksi Mas ABe dan akhirnya aku tau bagaimana perasaan Mas ABe ke
aku. Tapiiiiiiiii semuanyaaaa diluar prediksi aku dan pieyoo, reaksi Mas ABe
sungguuh tidak mencerminkan dia ada rasa dengankuu. Haaasssh, patah laah
harapan itu (berharap bahwa dia akan cemburu, melarangku jadian dengan TC dan
akhirnya menyatakan perasaannya) –_– ”. Tapi sempaat siih aku merasa ada
perlakuan yang berbeda setelah aku mengarang cerita itu, Mas ABe sedikit lebih
perhatian dan obrolan juga menjadi semakin variatif (ataauu itu hanya aku yang
GR,, mungkin hanya perasaanku sajaa,,) haashh entahlaah,aku hanya merasa ada
yang beda setelah aku mengarang cerita itu. Tapi, tetap saja itu tidak cukup
kuat untuk meyakinkanku bahwa Mas ABe memiliki rasa yang sama terhadapku. Sedangkan
akuu rasanya sudah tidak mampu bertahan lagi..hehehhhe bukan karena sudah tidak
ada rasa lagi tapi mungkin karena sudah terlalu lelah :)
Obrolan dengan Mas ABe pun tetap berjalan *yaah walaupun sudah lelah*. Namun,
seperti petir yang tiba-tiba menyambar di kala hujan, kejadian tidak terduga
terjadi. Satu minggu setelah aku mengarang cerita bahwa TC menembakku, ternyata
kejadian itu bukan sekedar cerita fiktif belaka. TC benar-benar menembakku. Yeaah,
seseorang yang sudah lama akrab denganku, baik nya luaaar biasaaa, perhatiannya pool polaan,
pintaaar, ass. lab, wajah tidak mengecawakaan, iman nya kuaaat, tegas,
berpendirian, dan yang terpenting dia berani mengungkapkan perasaannya, aku
rasa tidak ada lagi alasan seorang wanita menolak lelaki dengan figur seperti
itu. TC datang tepat ketika aku benar-benar lelah dengan Mas ABe. Akhirnya,
hatiku pun tergoyahkan. Keyakinan sesat yang selalu menguatkanku bahwa suatu
saat apabila aku terus bertahan aku bisa mendapatkan Mas ABe sedikit luntur. Namun,
pada saat TC mengutarakan perasaannya pertama kali yang aku pikirkan adalah
bagaimana reaksi Mas ABe kali ini, apa dia masih dengan ekspresi datarnya itu,
atau apakah dia ”menahan”ku kali ini, atauu..atauuu dia benar benar masa bodoh
dengan semua ini. Akhirnya, aku menceritakan semua kejadian malam itu pada Mas
ABe, kalau aku ditembak (lagi) oleh TC tapi kali ini aku belum menjawabnya *aku
benar-benar berharap pada saat itu Mas ABe dapat mengutarakan perasaannya untuk
meyakinkanku bahwa dia memiliki ”rasa” kepadaku* wkwkwkkwk tapi seperti biasaa,
it just my wish...:)
Keesokan harinya...
Aku tetap berharap Mas ABe akan menahanku supaya aku tidak menerima TC,
berbagai cara aku lakukan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya perasaan Mas
ABe terhadapku, bahkan ketika aku mengarang bahwa aku akan menerima TC
ekspresinya pun tetap sama,,pfiiiuuhh (benar-benar sediih luar biasaaa
mengetahui sikap Mas ABe sedatar itu :) ) *berharap dia memiliki rasa yang sama
terhadapku*. Bahkan sampai detik detik terakhir puun dengan sekuat tenaga aku
benar benar berharap Mas ABe akan menahanku. Namun itu semua percuma,
sepertinya Mas ABe baik-baik saja aku berpacaran dengan siapapun :)
Hari itu (aku lupa tanggal berapa) pukul 20.00 WIB sesuai waktu yang sudah
aku janjikan pada TC bahwa aku akan memberikan jawaban atas pernyataan
perasaannya kemarin,, dan akuuu menerima TC *aneh sekali, biasanya ketika 2
orang sudah dinyatakan berpacaran maka harusnya semua bahagia, tapi saat
melihat senyum berkembang di wajah TC ketika mendengar jawabanku, aku malah
ingin menangis dan berlari sekencang kencangnya* Saat itu aku hanya bisa berdoa, Ya Allah
semoga keputusanku ini merupakan keputusan yang tepat.
Sesampainya di rumah,,,
Mas ABe kembali menanyakan apakah aku sudah ”jadian” dan aku menjawab ”sudah”
dan bagian yang membuatku paling kesal adalah ketika Mas ABe mengucapkan ”Selamat
ya fris” *Dalam hatiku, selamat YOUR EYES !!!!* saat itu aku benar-benar merasa
perjuanganku selama ini untuk mendapatkan hati Mas ABe benar benar sia sia. Kalau
bisa dikatakan dengan lagu, perasaan ku saat itu seperti lagu Olga Syahputra berjudul ”Hancur Hatiku”ZZZzzzzz
. Tapi seperti biasaa,, semarah apapun pada Mas ABe aku tetap tidak bisa tidak
perhatian padanya, malam itu aku seperti orang gila yang akan pergi jauh dan ingin
berpamitan. Menyuruhnya untuk selalu menjaga kesehatannya karena tidak ada yang
akan merawatnya apabila dia sakit, memastikan dia tidak merasa sendiri, memastikan
bahwa walaupun aku sudah berstatus mempunyai pacar tetapi dia tetap bisa
menghubungiku ketika dia merasa sendiri dan aku bisa menjadi
a good lil sist
for him.. Shiiiitttt...aku benar-benar sudaah gilaaaa.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar